AKSELERASI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PANGAN MENJADI FOKUS MENTERI PERTANIAN DI NTB
#SobatTani, Gerakan Akselerasi Peningkatan Produksi Pangan sebagai langkah strategis untuk memastikan keamanan pangan nasional. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian guna menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa yang akan datang.
Dengan melibatkan seluruh stakeholder dalam rantai produksi pangan, diharapkan gerakan akselerasi ini dapat memberikan dampak positif signifikan terhadap peningkatan produksi pangan di seluruh Indonesia, memastikan ketersediaan pangan yang mencukupi, dan menjaga ketahanan pangan nasional di masa depan.
Untuk mendukung akselerasi produksi padi dan jagung dan tanaman strategis lainnya, Menteri Pertanian (Dr. H. Andi Amran Suleman, MP melakukan kunjungan ke berbagai daerah di Indonesia termasuk di Nusa Tenggara Barat. Dalam kunjungan kerja Menteri Pertanian ke NTB, diawali dengan tanam padi bersama di Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, Provinsi NTB yang didampingi oleh oleh PJ Gubernur NTB, Bupati Lombok Tengah, Danrem 162 Wira Bhakti, Wakapolda NTB, Forkopimda NTB dan Lombok Tengah, Kepala Satgas Pangan, Dirjen Tanaman Pangan, Plh.Dirjen Hortikultura, OPD Pemda Lombok Tengah dan Provinsi NTB, BSIP NTB, Bulog, PT. Pupuk Indonesia dan para petani.
Agenda dilanjutkan dengan forum pertemuan yang melibatkan seluruh pelaku utama penggerak pertanian. Forum ini menjadi platform yang sangat penting untuk memperkuat kerjasama dan koordinasi antara pemerintah dan sektor pertanian. Dalam pertemuan ini, berbagai pihak terlibat, mulai dari Forkopimda, Kepala OPD Lingkup Pemda Kabupaten Lombok Tengah dan Provinsi, Pengusaha Bidang Pertanian, Organisasi Mitra Pemerintah bidang Pertanian, Kepala Desa dan Lurah Se-Lombok Tengah, penyuluh pertanian se-NTB, penangkar benih, hingga petani dan kelompok tani yang menjadi ujung tombak dalam implementasi kebijakan pertanian. Tak ketinggalan, pengecer pupuk dan POPT (Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) serta Babinsa juga turut ambil bagian, membahas langkah-langkah konkret untuk meningkatkan produksi pertanian dan menjaga keseimbangan distribusi serta aksesibilitas sumber daya pertanian. Dengan melibatkan semua pelaku utama ini, diharapkan tercapai sinergi yang optimal dalam upaya mencapai peningkatan produktivitas dan kesejahteraan dalam sektor pertanian.
Dalam arahannya, Menteri Pertanian (Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP) meyakini bahwa Nusa Tenggara Barat (NTB) memberikan kontribusi yang signifikan dalam pencapaian swasembada pangan. Menteri Amran menetapkan target bukan hanya swasembada pangan tapi juga ekspor yang besar besaran ke negara lain.
“Saya datang ke sini untuk melihat langsung, meyakinkan bahwa kita melakukan akselerasi tanam. Saat ini terjadi gorila El Nino, sehingga masa penanaman mundur selama 2 bulan. Kita tidak boleh goyah, kita harus cepat bergerak. Bila kesehatan terganggu masih bisa ditangani, namun dibayangkan jika terjadi krisis pangan akan berdampak terhadap konflik sosial, karena ini masalah perut.” ujarnya.
“Dulu swasembada bisa berhasil karena NTB, Lombok dan Sumbawa mengambil bagian untuk swasembada jagung. Saya yakin Lombok bisa mendukung swasembada pangan Indonesia”, lanjut Mentan Amran.
Mentan Amran juga berhasil mendapatkan tambahan subsidi pupuk dari Presiden Jokowi sebesar Rp 14 triliun untuk meningkatkan produksi padi dan jagung Indonesia. Olehnya, Mentan meminta kepada para petani untuk tidak panik masalah pupuk, sehingga berapapun kebutuhan pupuk untuk para petani itu tetap tersedia di semua kios maupun pengecer pupuk.
NTB juga menyumbang produksi padi sebesar 880,99 ribu ton pada tahun 2023, mengalami kenaikan sebanyak 53,47 ribu ton atau 6,46 persen dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 827,52 ribu ton dan menyumbang 1,2 juta ton jagung dari total 14,4 juta ton produksi jagung dan menjadi pemasok jagung terbesar ke-4 di Indonesia.
Dalam kunjungan kali ini, Kementan memberikan bantuan benih padi seluas 11.000 hektare dan benih jagung seluas 8.000 hektare senilai Rp 10,94 miliar untuk Kabupaten Lombok Tengah.
Hal ini termasuk dalam bantuan benih padi seluas 38.500 hektare dan benih Jagung seluas 176.000 hektare senilai Rp 171,49 miliar. BSIP NTB turut berkontribusi memberikan benih sumber padi untuk mitigasi el-nino sebanyak 2,5 ton untuk para penangkar benih di Lombok Tengah. Selain bantuan benih padi dan jagung, Kementan juga memberikan bantuan benih hortikultura berupa benih buah, cabai, dan bawang putih, saprodi dan alsintan untuk Provinsi NTB.
Melalui Gerakan Akselerasi Pangan ini, Kementerian Pertanian bertekad untuk mengatasi tantangan ketahanan pangan dengan pendekatan holistik. Dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, diharapkan gerakan ini akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan produksi pangan, menciptakan keamanan pangan, dan Ketahanan Pangan.
#Agrostandar
#Standard_Services_Globalization
#BSIP_Kita_Pasti_Bisa_Lebih_Baik
#Pertanian_Maju_Mandiri_Modern